MISANO — Jorge Martin berjanji untuk tidak mengulangi keputusan berisiko yang diambilnya di Misano pada Minggu, yang mengakibatkan hilangnya 19 poin dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.
Martin, pemenang Sprint Race, berada tepat di belakang rivalnya, Francesco Bagnaia, ketika hujan tiba-tiba turun deras pada lap 7 dari 27. Dalam kondisi ini, Martin memutuskan untuk langsung masuk pit dan mengganti ban basah, sementara Bagnaia dan para pembalap lainnya tetap di lintasan.
“Saya cukup nyaman, tetapi hujan mulai turun deras di sektor satu, dua, dan tiga. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengganti motor,” ujar Martin.
Namun, keputusan ini justru berbalik merugikannya. Hujan dengan cepat mereda, memaksa Martin kembali masuk pit untuk mengganti ban kering, sementara rekan setimnya, Franco Morbidelli, jatuh akibat kondisi lintasan yang licin.
Pembalap Pramac Ducati itu akhirnya finis di posisi ke-15, tertinggal satu lap, sementara Marc Marquez memanfaatkan kondisi untuk memenangkan balapan, mencegah Bagnaia meraih poin penuh. Akibatnya, keunggulan Martin di klasemen kini terpangkas dari 26 menjadi 7 poin.
“Saya belajar bahwa ‘melempar dadu’ mungkin bukan pilihan terbaik ketika berjuang untuk kejuaraan,” kata Martin. “Jadi lain kali, saya akan mengikuti keputusan Pecco dan melakukan hal yang sama! Saya telah belajar dari kesalahan ini, dan sekarang saatnya fokus ke depan.”
Kesulitan Martin untuk kembali bersaing diperburuk oleh kebingungannya tentang apakah dia bisa menyalip pembalap di depannya karena tertinggal satu lap. “Saya tidak tahu pasti apakah saya bisa menyalip atau tidak. Saya hanya menunggu… setidaknya saya bisa mendapatkan satu poin,” katanya.
Pedro Acosta, yang terjatuh lebih awal, bersama dengan Maverick Vinales, Aleix Espargaro, Raul Fernandez dari Aprilia, dan Alex Rins dari Yamaha, juga masuk pit untuk mengganti ban basah. Espargaro kemudian mundur dari balapan, sementara yang lainnya finis di belakang Martin, tertinggal satu lap.