Lando Norris, pembalap tim McLaren, mengakui bahwa serangkaian kesalahan “kecil” selama sesi kualifikasi sprint Grand Prix F1 Miami menyebabkan ia gagal memanfaatkan kecepatan mobilnya yang impresif.
Pada kesempatan ini, Norris yang diunggulkan untuk meraih pole position, hanya mampu mengamankan posisi kesembilan untuk balapan sprint hari Sabtu.
Dalam kualifikasi tersebut, Norris mengaku mendorong mobil terlalu keras yang berujung pada beberapa kesalahan fatal di awal lap. “Saya hanya mendorong terlalu keras, sesederhana itu,” ujar Norris. “Mobil terasa sangat bagus. Hanya saja, saya membuat beberapa kesalahan bodoh di Tikungan 1 dan itu menjadi spiral dari situ.”
Kinerja ini melanjutkan rentetan kesalahan Norris, terutama dalam sesi kualifikasi sejak awal tahun lalu. Pada sprint di Qatar, ia hampir meraih pole sebelum melebar di tikungan terakhir, yang akhirnya memungkinkan Oscar Piastri untuk merebut kemenangan pertamanya di Formula 1—sebuah pencapaian yang masih diupayakan Norris.
Meskipun merasa kecewa, Norris tetap mengakui kecepatan yang dimiliki mobilnya. “Kecepatannya sangat bagus,” tambahnya. “Mungkin salah satu yang tercepat. Jadi, saya kecewa dengan hari ini tetapi saya akan melakukan yang terbaik besok.”
Piastri, rekan setim Norris, juga merasa bahwa ia tidak bisa mengeluarkan maksimum dari mobilnya dan mengaku kualifikasinya terasa sangat sulit. “Saya pikir ini sangat sulit bagi semua orang. Saya tidak tahu apakah lintasan berubah atau kami semua pikir ban soft akan jauh lebih baik tetapi lap saya terasa mengerikan dan itu P6,” kata Piastri.
Meski Norris merasa frustrasi, McLaren menunjukkan kinerja solid dengan upgrade terbaru mereka, yang membuat harapan tinggi bagi sprint tersebut dan balapan utama di hari Minggu. Dengan banyak mobil berada di posisi yang tidak terduga pada grid, sprint race di Miami dijanjikan akan penuh kejutan dan aksi menegangkan.
Norris dan McLaren kini harus bekerja keras mengatasi masalah konsistensi dan mengoptimalkan strategi mereka agar bisa memaksimalkan potensi mereka dalam balapan yang sesungguhnya.