Sebuah insiden pembingkaian jumlah penonton di Grand Prix Jerez telah memicu ketegangan politik antara Partai Sosialis (PSOE) dan Partai Rakyat (PP) di Andalusia, Spanyol.
Kesalahan dalam menghitung jumlah pengunjung yang signifikan telah menyebabkan adanya perseteruan publik dan pertanyaan mengenai akurasi laporan yang disampaikan.
Pada awalnya, jumlah penonton yang dilaporkan dari hari Jumat hingga Minggu mencapai rekor baru dengan total 296.741 penggemar. Namun, angka tersebut dikoreksi oleh panitia penyelenggara menjadi hanya 181.289 pengunjung setelah dilakukan perhitungan ulang. Perbedaan drastis ini segera menjadi masalah serius yang mencakup tanggung jawab publik dan integritas data.
Jesús Alba, anggota Partai Sosialis yang mencakup peran sebagai penasihat dari Cirjesa, perusahaan publik yang mengelola sirkuit Jerez, telah menyuarakan kekecewaan atas kesalahan tersebut kepada walikota kota Jerez, María José García-Pelayo dari Partai Rakyat. Alba mendesak Pelayo untuk menjelaskan data yang salah yang telah dikirim ke Dorna, penyelenggara MotoGP.
Lebih lanjut, Alba menekankan pentingnya transparansi data dan telah meminta rincian jumlah tiket yang terjual per tribun, jumlah undangan yang diberikan kepada Dorna, tamu dari pemerintah kota, dan jumlah pekerja pada event tersebut.
Tidak hanya meminta klarifikasi, Alba juga mengkritik Partai Rakyat, menyatakan kekecewaannya bagaimana situasi tersebut menimbulkan “muka tebal dengan berbohong tentang data dan terutama karena komitmen kepada Dorna dan Grand Prix.” Alba melontarkan bahwa kejadian ini menunjukkan pola umum dari Partai Rakyat dalam mengembangkan data yang disampaikan.
Insiden ini mengekspos kerentanan dalam sistem penghitungan dan pengawasan kegiatan besar di Spanyol, dan menggarisbawahi pentingnya akurasi serta transparasi dalam laporan kepada publik serta pihak berkepentingan. Sekarang, mata publik tertuju pada bagaimana kedua partai politik ini akan menangani permasalahan yang tidak hanya berdampak pada reputasi mereka, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap pengelolaan event di skala besar.