F1  

Kontroversi di Monaco: Lando Norris Kecewa dengan FIA yang Untungkan Carlos Sainz

World famous Formula 1 driver Lando Norris will pit into Sonoma Raceway this November for the Velocity Invitational. (Photo: Sonoma Raceway)

Keputusan FIA untuk mengembalikan posisi Carlos Sainz ke P3 usai bendera merah di Grand Prix Monaco menimbulkan kekecewaan dari Lando Norris.

Kontroversi muncul di Grand Prix Formula 1 Monaco ketika Lando Norris, pembalap McLaren, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap keputusan FIA yang mengembalikan Carlos Sainz ke posisi ketiga setelah balapan dihentikan karena insiden di lap pembuka. Norris menilai bahwa keputusan tersebut tidak adil dan menguntungkan Sainz yang seharusnya mengalami penurunan signifikan dalam posisi karena masalah ban.

Balapan Grand Prix Monaco diwarnai dengan drama sejak awal ketika terjadi kontak antara Sainz dan Oscar Piastri yang menyebabkan Sainz mengalami kebocoran ban dan tercecer ke belakang. Namun, situasi berubah ketika balapan dihentikan dan FIA memutuskan untuk mengizinkan Sainz memulai ulang dari posisi ketiga sesuai posisi awal startnya. Keputusan ini didasarkan pada aturan yang menyatakan bahwa urutan restart ditentukan berdasarkan posisi terakhir yang dapat ditentukan bagi semua mobil sebelum semua mobil melewati garis waktu sektor pertama.

Norris menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut, menyebutnya sebagai keuntungan yang tidak adil. “Saya tidak pikir itu hal yang paling adil, tapi saya yakin ada momen di masa lalu di mana mungkin saya mendapat keuntungan dari hal serupa dan mereka bisa memperbaiki mobil sedikit atau semacamnya,” kata Norris. “Namun, jika Anda memikirkannya secara sederhana, adalah frustasi dan tidak adil, bahwa karena seseorang membuat kesalahan dan karena jumlah mobil tertentu atau apa pun, tidak melewati garis sebelum bendera merah, dia bisa membatalkan kesalahannya dan mendapatkan pit stop gratis.”

George Russell dari Mercedes juga setuju dengan Norris, menyebut situasi itu sebagai sesuatu yang aneh dan tidak tepat, meskipun ia tidak yakin dengan detail peraturan yang tepat.

Andrea Stella, bos tim McLaren, menanggapi bahwa dari sudut pandang implementasi aturan, apa yang dilakukan FIA adalah tindakan terbaik yang bisa diambil. “Dalam hal cara penetapan urutan restart ditentukan, saya pikir apa yang dilakukan FIA adalah hal terbaik yang harus dilakukan,” jelas Stella. “Ini juga sesuai dengan preseden, di mana Anda menggunakan garis keselamatan dua saat waktu sektor tidak tersedia. Saya tidak berpikir menggunakan sektor mini adalah cara yang baik untuk melakukannya.”

Meski Stella mengakui bahwa situasi tersebut pada akhirnya menguntungkan Sainz, ia mengakui bahwa ini adalah bagian dari dinamika balapan yang terkadang bisa menguntungkan atau merugikan pembalap secara tak terduga. Situasi ini meningkatkan diskusi tentang bagaimana aturan harus diterapkan secara adil dan konsisten dalam situasi balapan yang kritis seperti ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *