Juara dunia Formula 1 dua kali, Mika Hakkinen, menyampaikan keraguan terkait masa depan Sergio Perez di tim Red Bull. Dalam wawancara dengan Unibet, Hakkinen menyatakan keyakinannya bahwa kemungkinan besar Perez tidak akan bertahan di Red Bull setelah musim ini.
Setelah kampanye F1 2023 yang tidak begitu memuaskan, perbincangan seputar masa depan Perez semakin memanas, terutama mengingat kontraknya dengan Red Bull akan berakhir pada akhir tahun ini. Hakkinen, yang memenangkan kedua gelarnya dengan McLaren pada tahun 1990-an, memberikan pandangan tajamnya tentang performa Perez.
“Biasanya salah satu di antara keduanya lebih lambat, dalam hal ini Perez lebih lambat dari Max. Sudah cukup jelas belakangan ini,” ungkap Hakkinen. “Jika rekan setim yang lebih lambat menerima situasi, mampu berkomunikasi dengan baik dengan media dan tim, mampu mengembangkan mobil, termotivasi, dan dapat tetap berada dalam tiga atau empat per sepuluh yang cepat, saya pikir itu bukan hal buruk. Saya pikir itu situasi yang baik.”
Namun, Hakkinen menyatakan keprihatinannya jika rekan setim mulai menunjukkan keluhan dan kurangnya motivasi. “Tetapi jika rekan setim mulai mengeluh, jika dia menuduh tim tidak memberinya mobil yang baik, tidak termotivasi, dan hasilnya naik turun. Itu tidak baik untuk tim. Itulah saat tim perlu melakukan perubahan.”
Hakkinen menyoroti pentingnya memiliki dua pembalap yang mampu berkontribusi pada pengembangan mobil. “Saya tahu bahwa memiliki pembalap Meksiko penting bagi Red Bull. Meksiko adalah pasar besar yang berpengaruh pada hal-hal. Tetapi pada akhirnya, Anda di sana untuk balapan dan meraih hasil bagus serta mengembangkan mobil lebih cepat. Anda tidak bisa mengandalkan hanya satu pembalap. Anda perlu memiliki dua pembalap pada tingkat tertentu agar bisa mengembangkan mobil. Apakah masa depan Perez di Red Bull? Saya pikir sangat tidak mungkin.”