Setelah konfirmasi kontrak Grand Prix Spanyol baru dengan Kota Madrid, fokus pun beralih untuk mencari kandidat potensial berikutnya.
Salah satu kota yang muncul sebagai kontender menarik adalah Osaka di Jepang. Pemilik Formula 1, Liberty Media, telah melibatkan kota-kota baru dalam jadwal balapan, seperti Jeddah, Miami, dan Las Vegas. Sekarang, Osaka menyatakan niatnya untuk menjadi kandidat penyelenggara balapan F1.
Hiroshi Mizohata, Ketua Biro Pariwisata Osaka, secara resmi mengumumkan niatnya untuk menjadi tuan rumah balapan F1 di kota tersebut.
Osaka menganggap F1 sebagai magnet yang sempurna untuk mempromosikan kota sebagai destinasi pariwisata internasional. Mereka berharap bisa menarik wisatawan kaya dari Eropa, Amerika, dan Australia.
Proyek ini masih dalam tahap awal, tetapi pejabat Osaka sudah melakukan beberapa kontak awal dengan pihak Formula 1.
Mereka ingin mengukur minat dan mendapatkan dukungan untuk proyek tersebut. Lokasi balapan, baik itu jalanan di kota, lintasan permanen di prefektur terdekat, atau pendekatan gaya hibrida, masih menjadi pertimbangan.
Osaka juga sedang mempertimbangkan opsi keuangan yang terbaik untuk mendapatkan pengembalian investasi.
Mereka cenderung mencari dukungan dana swasta daripada dana pajak. Meskipun proyek ini masih memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kematangan, Osaka yakin potensinya besar, terutama dalam hal dampak ekonomi pada seluruh kota.
Dengan kemungkinan penambahan balapan F1 di Osaka, pertanyaan mengenai masa depan balapan di Suzuka mungkin muncul.
Namun, Osaka menyatakan bahwa balapan yang mereka dapatkan akan menjadi pelengkap, bukan pengganti Suzuka. Mereka ingin hidup berdampingan dan saling mendukung dengan Suzuka, menciptakan dua acara yang kuat di dunia otomotif Jepang.
Meskipun demikian, masa depan Suzuka sebagai tuan rumah Grand Prix Jepang juga akan menjadi pertimbangan penting dalam industri balap. Kontrak Suzuka saat ini berlangsung hingga akhir 2024.