Tim Repsol Honda bertekad untuk memenangi race pada paruh kedua tahun 2024 setelah dua musim tanpa kemenangan di MotoGP.
Manajer tim, Alberto Puig, menyatakan keyakinan bahwa hasil positif dari pekerjaan pengembangan intensif dan uji coba di Sepang akan terwujud dalam peningkatan tim pada paruh kedua musim.
Puig mengungkapkan bahwa motor Repsol Honda telah mengalami banyak perubahan, terutama dalam hal mesin, bobot, dan pengiriman daya.
Uji coba di Sepang dianggap penting, memberikan arah pengembangan yang jelas. Meskipun tim berhati-hati tentang target mereka, Puig menyatakan bahwa fondasi yang kokoh dan konsep yang direvisi akan menjadi kunci untuk bersaing kembali di level tertinggi.
Pembalap baru Repsol Honda, Luca Marini, juga menyatakan harapannya untuk bersaing di papan atas, khususnya untuk meraih podium, setelah masa liburan musim panas.
“Sasaran pertama adalah mencoba memberikan umpan balik saya dengan cara terbaik kepada insinyur, sehingga mereka dapat membawa sesuatu yang lebih baik setiap balapan,” kata Marini. “Berusaha untuk meningkatkan motor cukup untuk tiba di sekitar pertengahan musim dengan paket yang bagus. Cukup kompetitif untuk bersaing memperebutkan podium. Tentu ini tidak akan semudah itu. Kami butuh waktu. Tapi ini adalah target.”
Puig menekankan bahwa meskipun tidak mungkin mencapai mode kemenangan sejak awal musim, tim Repsol Honda memiliki tujuan yang jelas dan motivasi tinggi untuk mencapainya pada paruh kedua tahun ini.
Peningkatan efisiensi motor diharapkan dapat mengembalikan tim ke jalur kemenangan.
Prestasi yang baik dari pembalap lain di lintasan, seperti Alex Rins dari LCR yang berhasil memenangkan balapan di COTA, menjadi motivasi tambahan bagi Repsol Honda untuk mengembangkan RC213V dan bersaing lebih kuat di musim mendatang.
Yamaha, yang juga tanpa kemenangan tahun lalu, disebutkan memiliki akses ke konsep teknis baru untuk musim ini, termasuk uji coba pribadi, pembebasan dari pembekuan desain mesin, dan pembaruan aerodinamis.
Persaingan di MotoGP tahun 2024 diantisipasi menjadi lebih ketat dengan tim-tim papan atas berupaya meningkatkan performa mereka.