Kendati berjuang keras, Fabio Di Giannantonio mengakui kesulitan bersaing dengan keunggulan motor GP24 Ducati di MotoGP.
Dalam seri terakhir MotoGP di Catalunya, Fabio Di Giannantonio mencatat hasil yang mengesankan dengan finis di posisi kelima, prestasi terbaiknya musim ini. Namun, pembalap tim Gresini tersebut menyatakan bahwa perbedaan teknologi antara motor Ducati GP23 yang dikendarainya dengan GP24 adalah tantangan besar yang masih sulit diatasi.
Di Giannantonio, yang telah konsisten finis di sepuluh besar, termasuk dua kali di posisi keenam di COTA dan Le Mans, mengatakan bahwa performa kompetitifnya di Catalunya adalah hasil kerja keras timnya. “Kami cukup konsisten masuk lima besar dan saya memiliki konsistensi yang baik di paruh pertama kejuaraan ini,” ungkap Di Giannantonio. “Saya ingin lebih, tapi hari ini saya bahagia.”
Salah satu aspek yang perlu diperbaiki menurut Di Giannantonio adalah performa di dua lap pertama balapan, di mana dia sering kehilangan banyak posisi karena belum merasa nyaman dengan ban. “Kami harus memperbaiki hal ini karena setelahnya ritme saya bagus dan saya berhasil mengejar banyak posisi di akhir balapan,” jelasnya.
Mengomentari kekuatan pribadinya, Di Giannantonio menekankan bahwa kemampuannya dalam pengereman dan mengelola ban telah membantu dia melakukan manuver penting, terutama dalam menyalip. “Saya selalu baik dalam pengereman, dan saat saya bisa mengelola ban, saya dapat membuat garis yang berbeda sehingga saya bisa menyalip di mana saja,” ucapnya.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Di Giannantonio adalah perbedaan performa antara motor GP23 yang dia kendarai dengan GP24 yang digunakan oleh pesaingnya seperti Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. “Tentu saja, motor 24 adalah langkah lebih maju dari kami. Kami bekerja keras tapi sulit untuk seperti mereka,” akui Di Giannantonio.