Quartararo Percaya Acosta Bisa Berjuang untuk Tiga Besar di Klasemen Akhir MotoGP 2024
Jakarta, Crash.net – Pembalap MotoGP Fabio Quartararo memuji Pedro Acosta sebagai salah satu pembalap paling berbakat yang pernah ia lihat. Quartararo yakin bahwa Acosta dapat melampaui pencapaiannya sendiri sebagai rookie pada tahun 2019 dan bersaing untuk tiga besar di klasemen MotoGP musim ini.
Pujian untuk Talenta Acosta
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Crash.net, Quartararo mengungkapkan kekagumannya terhadap performa Acosta yang saat ini berada di posisi kelima klasemen dunia dengan dua podium Grand Prix untuk tim GASGAS Tech3. “Saya pikir dia bisa berada di [podium kejuaraan] pada akhir musim,” kata Quartararo. “Dia salah satu pembalap paling bertalenta yang pernah saya lihat.”
Quartararo, yang juga berada di posisi kelima dalam tahun debutnya di MotoGP bersama Petronas Yamaha pada 2019, mencatat bahwa pada saat itu ia hanya berada di posisi keduabelas pada putaran keenam sebelum akhirnya meraih podium pertamanya.
Lebih lanjut, Quartararo terkesan dengan kemampuan adaptasi Acosta yang luar biasa. “Kemampuan dia untuk beradaptasi dengan segala hal sungguh luar biasa. Pengereman yang dia lakukan di MotoGP saat ini sangat gila! Seperti manuver menyalip yang dia lakukan terhadap Marc di Portimao di Tikungan 1,” ujar Quartararo, pemenang 11 balapan MotoGP dan juara dunia 2021.
“Memahami pengereman depan di MotoGP sangat sulit. Dan bagi dia, sepertinya itu alami, cara dia meluncur. Dia pembalap yang sangat bertalenta dan saya pikir Anda bisa melihat bahwa cara dia berkendara sangat bebas dan dia menikmatinya.”
Persiapan Masa Depan
Di sisi lain, Aleix Espargaro yang akan pensiun dari balapan penuh waktu pada akhir musim ini menjadi contoh bagi Quartararo dalam memikirkan masa depan kariernya sendiri. Meski masih berusia 25 tahun dan baru saja memperpanjang kontraknya dengan Yamaha hingga 2025 dan 2026, Quartararo tidak berencana untuk balapan hingga usia 35 tahun.
“Saya tidak berencana untuk tetap balapan hingga usia 35 tahun,” jelas Quartararo. “Mungkin saya akan mencapai 30 dan ingin melanjutkan lebih lama, tetapi perjalanan yang banyak tidak benar-benar saya sukai. Saya pikir penting untuk tahu kapan harus berhenti.”
Quartararo juga memuji keputusan Espargaro untuk pensiun. “Apa yang dilakukan Aleix, mengumumkan pensiun lalu finis di P1 keesokan harinya – saya akan bilang ‘chapeau’ untuknya dan saya pikir dia adalah contoh,” ujar Quartararo.