Luca Marini Kritik Sistem Konsesi MotoGP 2024

Luca Marini, pembalap Repsol Honda, mengungkapkan bahwa sistem konsesi MotoGP yang diperbarui untuk musim 2024 hanya memberikan satu keuntungan nyata, yaitu kebebasan dalam pengembangan mesin. Marini menilai bahwa, meskipun sistem baru ini memberikan peluang pengembangan bagi pabrikan Jepang, seperti Honda dan Yamaha, keuntungannya tidak sebesar konsesi yang diterapkan pada masa lalu.

“Di masa lalu, konsesi memberikan keuntungan lebih besar,” ujar Marini di GP Malaysia. “Saat ini, kami hanya diberi ruang sedikit untuk mengembangkan motor, seperti kesempatan mengganti spesifikasi mesin di tengah musim. Ini bagus karena bisa memperbaiki performa mesin, sehingga jika ada kesalahan di awal musim, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.”

BACA JUGA : Marc Marquez: Spanyol Harus Utamakan Korban Banjir, Bukan Sirkuit Valencia

BACA JUGA : Luca Marini: “Prioritas Bukan MotoGP, tapi Pemulihan Valencia”

Meski demikian, Marini merasa bahwa konsesi lainnya, seperti peluang melakukan pengujian tambahan, kurang optimal. “Walaupun ada tes tambahan, ban yang kami gunakan terbatas. Banyak kali kami harus berbagi ban dengan Stefan Bradl [pembalap penguji HRC] dan memakai ban bekas,” lanjutnya.

Marini juga menilai bahwa meskipun RC213V yang digunakannya telah mengalami perubahan signifikan sejak tes di Sepang pada Februari, hasil akhir masih akan sangat dipengaruhi oleh kondisi trek dan berbagai aspek teknis lainnya.

Selain itu, Marini mengungkapkan bahwa Honda akan terus fokus memperbaiki performa akselerasi dan pengereman, yang telah menjadi perhatian utama dalam beberapa balapan terakhir. Pembaruan yang diberikan di GP Malaysia diharapkan bisa membantu mengatasi masalah akselerasi yang sering menghambat performa RC213V.

“Di Thailand, kami kehilangan momentum akselerasi saat memasuki zona pengereman karena ban belakang belum siap. Ini mempengaruhi seluruh proses tikungan kami,” jelas Marini. Dia juga menekankan pentingnya memahami cara kerja ban belakang dengan lebih baik sebagai kunci untuk meningkatkan kompetitivitas Honda pada musim 2025.

“Kami banyak berdiskusi dengan tim Jepang mengenai rencana dan arah pengembangan motor tahun depan,” ujar Marini. “Kami memiliki beberapa ide dan akan mencoba prototipe baru di beberapa trek, bahkan tanpa tes Valencia. Target kami bukan perubahan revolusioner, melainkan peningkatan di area di mana kami masih kesulitan.”

Menurut Marini, memahami cara kerja ban belakang yang optimal akan menjadi kunci persaingan di MotoGP 2025. Ducati saat ini menjadi satu-satunya pabrikan yang mampu mengoptimalkan ban belakang dengan baik, sehingga menjadi acuan bagi pabrikan lain, termasuk Aprilia, KTM, Yamaha, dan Honda, untuk mengejar performa serupa di musim mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version