Pebalap rookie MotoGP, Pedro Acosta, menyatakan bahwa balapan debutnya di Qatar terasa seperti “hidup dalam mimpi selama 15 lap” setelah berhasil bertarung di depan dengan para pebalap terkemuka di kejuaraan tersebut.
Meskipun tergelincir kembali ke urutan yang lebih rendah pada tahap akhir balapan, Acosta menjadi salah satu bintang di MotoGP Qatar, memperlihatkan bakat yang menjanjikan untuk beberapa tahun ke depan.
Dengan start yang baik, Acosta dengan percaya diri melaju melalui lintasan, mengatasi pebalap-pembalap berpengalaman seperti Aleix Espargaro, Jack Miller, Enea Bastianini, dan Alex Marquez.
Berada di belakang juara dunia delapan kali, Marc Marquez, Acosta melakukan overtake untuk menduduki posisi keempat.
Meskipun kesulitan dengan keausan ban, terutama dalam lima lap terakhir, pebalap rookie ini tetap bersaing dan berhasil memberikan pertahanan yang baik terhadap lawan-lawannya.
Setelah balapan, Acosta mengungkapkan kegembiraannya, menyebut pengalaman tersebut sebagai “hidup dalam mimpi selama 15 lap.”
Meskipun mengakui bahwa keausan ban menjadi masalah, Acosta menyatakan bahwa dia belajar banyak dari pebalap senior selama balapan tersebut.
“Saya sangat senang. Saya tidak punya yang buruk untuk dikatakan hari ini karena saya hidup dalam mimpi selama 15 lap. Kita harus bahagia. Memang benar bahwa di akhir balapan kami berjuang dengan ban, tetapi selama 15 lap saya melakukan segala yang saya tahu bagaimana caranya,” kata Acosta.
“Saya melihat apa yang dilakukan pebalap senior dan bagaimana mereka mengelolanya. Saya melihat bagaimana turbulensi dan bagaimana mereka mengangkat sepeda motor untuk menyelamatkan ban. Saya belajar banyak hal hari ini. Mungkin besok saya akan sedikit lebih tenang, tetapi hari ini adalah balapan yang sangat bagus.”
Meskipun dia mengorbankan beberapa posisi pada akhir balapan, Acosta tetap optimis dan bersemangat untuk terus belajar dan berkembang dalam karirnya di MotoGP.
