Pembalap berbakat Marc Marquez mengaku memanfaatkan data Francesco Bagnaia untuk mengatasi kelemahan di Catalunya, menghasilkan finis di posisi ketiga.
Dalam balapan MotoGP yang menantang di Catalunya, Marc Marquez tidak hanya berhasil naik podium dari posisi ke-14, tetapi juga mengungkapkan strategi belajarnya dari pembalap top lainnya untuk meningkatkan performanya. Marquez, yang menghadapi kesulitan pada hari Jumat, memutuskan untuk mempelajari data Francesco Bagnaia, yang pada hari Sabtu menunjukkan konsumsi ban yang lebih baik.
“Saya melihat data Pecco dari kemarin,” ujar Marquez dengan tawa. “Dia memiliki konsumsi ban yang lebih baik pada hari Sabtu dan saat Anda memiliki pembalap cepat, Anda meniru dan itu saja.”
Pembalap yang kini bertanding dengan tim Ducati ini mengakui bahwa mengadopsi teknik dari pembalap lain adalah bagian dari strategi untuk mengatasi kelemahan khususnya di tikungan kanan yang panjang, yang menjadi salah satu titik lemahnya. “Saya tahu bahwa tikungan kanan adalah satu kelemahan saya karena saya menggunakan banyak sudut, tetapi sudah terbiasa melakukan ini dengan Honda selama sepuluh tahun dan cukup sulit untuk diubah,” jelas Marquez.
Dalam mencoba mengadopsi cara berkendara Jorge Martin dan Pecco Bagnaia, Marquez mendapatkan wawasan baru. “Saya mencoba meniru gaya berkendara terbaik dari mereka. Tentu saja, mereka memiliki pengalaman empat atau lima tahun dengan motor ini dan Pecco adalah juara dunia MotoGP dua kali dan mengendarainya dengan cara yang sempurna, jadi saya belajar sesuatu di setiap sirkuit balapan,” tambah Marquez.
Pencapaian pada balapan Catalunya sangat penting bagi Marquez, dengan mengatakan bahwa berada di podium di Montmelo, salah satu trek terberat, sangat penting. Meskipun begitu, dia tetap menurunkan ekspektasinya untuk seri berikutnya di Mugello, menyadari bahwa Bagnaia mungkin akan sangat cepat di sana mengingat kekuatan trek tersebut.
“Saya membayangkan Pecco akan sangat cepat di Mugello dengan tikungan panjangnya,” ucap Marquez. “Itu adalah salah satu kekuatan utamanya. Tapi tidak ada stres, tidak ada panik. Saya senang dan menikmati ini.”
Marc Marquez kini menantikan paruh kedua musim di mana dia berharap lebih siap dengan motor dan sekaligus bersaing dengan Bagnaia dan Martin. Seiring dengan perkembangan Motor Ducati, Marquez bersemangat untuk melihat apa yang bisa ia capai, meski menyadari tantangan yang ada.
Dengan berbagi pengalaman ini, Marquez tidak hanya menunjukkan kemampuan adaptasinya, tetapi juga keterbukaannya untuk belajar dan berkembang dalam dunia MotoGP yang sangat kompetitif. Kiprahnya di Catalunya jelas menjadi salah satu bukti kemampuannya untuk tetap relevan di puncak persaingan, bahkan saat menghadapi kesulitan.