Bos Mercedes, Toto Wolff, mengungkapkan bahwa tantangan utama timnya di Grand Prix Singapura akhir pekan ini adalah “mengontrol suhu ban.” Setelah penampilan yang tidak konsisten di GP Azerbaijan, Mercedes harus menghadapi tantangan serupa di sirkuit jalan raya Marina Bay yang terkenal dengan panas dan kelembapannya.
“Singapura memiliki tantangan berbeda dibandingkan Baku,” ujar Wolff. “Selain panas dan kelembapan yang menyulitkan, sirkuit ini juga bergelombang dengan kombinasi tikungan cepat dan lambat, serta tembok yang siap menghukum kesalahan.”
Mercedes menunjukkan kecepatan kuat di Azerbaijan, terutama di paruh kedua balapan, dengan George Russell tampil mengesankan menggunakan ban keras yang lebih tahan terhadap panas berlebih. Namun, Wolff mengakui timnya masih belum mampu menjaga performa konsisten sepanjang balapan, dengan kontrol suhu ban sebagai faktor kunci yang perlu diperbaiki.
Setelah jeda musim panas, performa Mercedes sedikit menurun dengan Ferrari kembali unggul. Namun, Wolff tetap optimis. “Ketika mobil kami bekerja dengan baik, kami memiliki kecepatan untuk bersaing. Meskipun kami berhasil naik podium di Azerbaijan, kami sadar posisi kelima adalah hasil yang lebih realistis,” tambahnya.
Mercedes berharap bisa belajar dari pengalaman di Baku dan tampil lebih baik di Singapura, dengan fokus pada manajemen suhu ban di kondisi yang menantang.
