Valentino Rossi baru-baru ini mengenang kembali persaingan sengitnya dengan Max Biaggi, salah satu rival utamanya di dunia balap motor. Dalam podcast Andrea Migno ‘Mig Babol’, Rossi mengungkapkan bahwa rivalitasnya dengan Biaggi adalah yang paling intens, meskipun ia juga sempat berseteru dengan Loris Capirossi di kelas 250cc.
“Persaingan di 250cc dengan Capirossi sangat berat karena kami sempat bertabrakan. Pada tahun 1998, dia memenangkan kejuaraan dunia, dan kemudian pada tahun 1999, dia bertarung dengan [Tetsuya] Harada. Saya finis kedua hanya selisih satu poin pada tahun 1998, meski memenangkan empat balapan terakhir berturut-turut,” ujar Rossi. “Namun, persaingan dengan Biaggi bahkan lebih besar,” tambahnya.
Rossi mengakui bahwa dialah yang memulai perseteruan dengan Biaggi. “Melihat apa yang terjadi, itu salah saya. Saya memang tidak suka dengan Biaggi,” kata Rossi. Ia menjelaskan bahwa ketidaksukaannya bukan karena Biaggi berasal dari Roma, tetapi lebih karena cara Biaggi melakukan wawancara yang menurutnya kurang menyenangkan.
Rossi juga mengungkapkan beberapa insiden yang memperparah perseteruan ini, seperti ketika keduanya saling sindir di restoran di Suzuka pada tahun 1997 dan saat insiden di dalam lift di Motegi. “Dia [Biaggi] menghampiri saya dan memanggil saya ‘bodoh’,” kenang Rossi.
Perseteruan antara kedua pembalap ini adalah salah satu yang paling dikenang dalam sejarah MotoGP, dan hingga kini, kisah-kisah di balik persaingan mereka tetap menarik perhatian banyak penggemar.